Posted by Arifian Nurcahyono on 9:34 AM
   kita    tahu bahwa sulit tidur atau yang biasa disebut insomnia tidak baik   untuk  kesehatan. Begitu juga dengan "lawannya", yakni oversleeping   (kelebihan  tidur) atau hipersomnia, ternyata juga tak kalah buruk untuk   tubuh.  
 
Meskipun tidur merupakan kegiatan yang harus terpenuhi untuk  membantu   proses peremajaan tubuh, jika dilakukan berlebihan, hal itu  akan   memberikan dampak negatif untuk kesehatan. Para pakar pun  menganjurkan   untuk tidak tidur lebih dari sembilan jam tiap malam.    |   
 
   apa saja yang memungkinkan menjadi penyebab oversleeping atau hipersomnia?  
 
   | •   sleep apnea,  jenis gangguan tidur di mana orang berhenti bernapas   untuk sesaat ketika  tidur dan dapat menyebabkan meningkatnya kebutuhan   tidur karena membuat  siklus tidur normal terganggu. Penderita akan   merasa lelah dan lemas  meski telah tidur selama 10 jam. Gangguan   pernapasan mulai terjadi  karena dinding tenggorokan cenderung berhenti   beraktivitas, sementara  individu sedang dalam kondisi bersantai   (tidur). Akibatnya, aliran udara  di dalam tubuh berhenti dan seketika   individu tersebut terbangun untuk  bernapas.        |    
  
   | •   narcolepsy,  masalah neurologis yang menyebabkan tidur berlebihan.   Narcolepsy  memengaruhi bagian otak yang mengontrol dan mengatur tidur.   Penderita  (narcolepsy) gagal untuk mengidentifikasi dan membedakan   waktu tidur  dengan waktu untuk tetap terjaga. Penderita dapat tertidur   di mana saja  dan kapan saja.        |    
  
   | •   stres dan depresi.  Dua hal ini memang harus dihindari karena dapat   menyebabkan banyak  gangguan kesehatan jiwa, juga mental, tak terkecuali   oversleeping.        |    
  
   | •   kelelahan.  kelelahan akibat bekerja terlalu keras, gangguan tidur,   kehamilan, atau  kekurangan tidur merupakan salah satu penyebab utama   oversleeping.  Ketika merasa lelah, anda cenderung memutuskan tidur   lebih lama, bahkan  lebih dari sembilan jam, untuk mencoba agar segar   kembali.        |    
   |   
 
   apa dampak oversleeping bagi kesehatan?  
 
   | • diabetes.  Penelitian menunjukkan, orang yang tidur lebih dari   sembilan jam tiap  malam berisiko 50 persen lebih besar terkena  diabetes  dibandingkan  dengan mereka yang tidur tujuh jam per malam.  Penelitian  juga  menemukan, oversleeping dapat mengindikasikan gangguan  medis yang   meningkatkan kemungkinan pengaruh diabetes.        |    
  
   | • obesitas.  Penelitian menunjukkan, mereka yang tidur selama  9-10  jam tiap malam  21 persen lebih mungkin mengalami obesitas daripada   mereka yang hanya  tidur selama 7-8 jam.        |    
  
   | • sakit  jantung. Sebuah penelitian menunjukkan, wanita yang  tidur  selama 9-11  jam  tiap malam 38 persen lebih mungkin terkena  penyakit  jantung  koroner.        |    
  
   | • sakit  kepala. Para peneliti meyakini, sakit kepala bisa  merupakan  efek dari  oversleeping. Mereka yang tidur terlalu lama pada  siang hari  sering  mengalami gangguan ketika hendak tidur pada malam  harinya  sehingga  menyebabkan timbulnya sakit kepala pada keesokan hari.         |    
  
   | • nyeri  punggung. Ketika anda berbaring di tempat tidur selama   berjam-jam,  sering kali timbul nyeri pada punggung. Orang yang  menderita  sakit  punggung atau rentan terhadap sakit punggung pun  dianjurkan  dokter  untuk tetap aktif bergerak, tidak sering berbaring  atau tiduran.        |    
  
   | • kematian.  Beberapa penelitian menemukan, orang yang tidur  sembilan  jam atau  lebih tiap malam memiliki tingkat kematian lebih  tinggi  daripada  mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam per malam.  Para  peneliti  berspekulasi, depresi dan rendahnya status sosial ekonomi  (juga   dikaitkan dengan tidur lebih lama) dapat dihubungkan dengan    meningkatnya mortalitas (kematian).        |    
   |   
 
   Apa pilihan pengobatan untuk mengatasi oversleeping?  
 
   | Tidur   yang lama biasanya tidak  membutuhkan pengobatan, kecuali jika gejala   yang muncul menandakan  adanya gangguan yang lebih serius. Pada   kasus-kasus tersebut,  penyebabnya harus diketahui terlebih dahulu.   Masalah terbesar mereka  yang punya kebiasaan tidur lama adalah   menyesuaikan jadwal harian untuk  waktu tidur. Jika tidak memenuhi   kuantitas tidur yang dibutuhkan, mereka  biasanya akan merasa kesal dan   mengalami kelelahan pada keesokan  harinya. Mereka juga menghadapi   masalah dalam hubungan sosial.        |    
   |   
 
              Tips mengatasi oversleeping:    
   | •   Pilih nada atau suara alarm yang tepat.  Memilih suara yang tepat   penting artinya untuk mengembalikan Anda ke  realitas, bahkan dari tidur   Anda yang paling dalam.        |   
   | •   Jangan tergoda untuk tidur ringan atau  snooze setelah Anda terbangun.   Hindarilah penggunaan tombol snooze pada  alarm karena hanya akan   mengacaukan jadwal alarm Anda.        |   
   | •   Pertahankan jadwal tidur secara  teratur. Buatlah kebiasaan yang   membuat tubuh Anda teratur untuk  beristirahat dan kembali siap untuk   beraktivitas pada hari berikutnya.  Rencanakan program aktivitas hingga   larut hanya pada saat Anda bebas  dari tenggat pada keesokan harinya.        |   
   | •  Berkonsultasi   dengan dokter.  Temuilah  dokter jika Anda mengalami gejala   oversleeping kronis. Hal itu penting  untuk mengetahui gangguan atau   penyakit yang menyebabkan Anda mengalami  oversleeping. (M10-11)        | 
  
 
 
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10254489