Apakah anda semua mengetahui "Fish Spa" ??? Fish Spa merupakan salah satu terapi untuk membuat tubuh kita menjadi lebih sehat. Maksud hati ingin sehat dan bugar namun ancaman terjangkit penyakit yang lebih serius menghantui para penikmat terapi ikan ini. Akhir-akhir ini banyak sekali di lingkungan kita perawatan yang disebut dengan fish spa alias terapi ikan. Fish spa selain disediakan di salon-salon kecantikan, juga banyak dijumpai di mal-mal di kota besar. Tidak sedikit pula masyarakat kita yang mencoba merasakan perawatan fish spa ini. Namun tahukah Anda ternyata terapi ini bisa menyebarkan penyakit fatal diantaranya HIV yang Hepatitis C.
Health Protection Agency (HPA) menyatakan, spa untuk kaki ini ternyata dapat menyebarkan penyakit seperti HIV dan Hepatitis C. Menurut lembaga independen di Inggris ini, risiko infeksi bagi pengguna perawatan ini tergolong rendah, tetapi sebaiknya tidak diabaikan.
Perawatan fish spa dilakukan untuk membuang sel-sel kulit mati pada bagian kaki. Untuk melakukannya, kita akan diminta mencelupkan kedua kaki ke dalam air di mana terdapat ratusan ikan kecil bernama Garra Rufa yang akan menggigiti kulit mati dari kaki. Seusai melakukan terapi ini selama sekitar 20 menit, kaki kita diyakini akan menjadi halus karena bagian-bagian yang kasar sudah dimakan oleh ikan.
Agensi yang bertugas melindungi masyarakat dari ancaman penularan penyakit tersebut mendapati, bahwa tangki air berisi ratusan atau ribuan ikan tersebut mengandung mikroorganisme. Masalah bisa timbul akibat bakteri yang dipindahkan oleh ikan-ikan dari air di dalam tangki tersebut, atau dari satu pengguna ke pengguna lain jika airnya tidak diganti.
Nah, jika ada pengguna yang terinfeksi dengan virus yang berasal dari darah, seperti HIV atau hepatitis, dan mengalami perdarahan di dalam air, muncul risiko penyakitnya berpindah kepada orang lain. Orang yang mengidap penyakit diabetes, psoriasis, atau sistem kekebalan yang lemah, menurut HPA, termasuk yang paling terancam untuk tertular. Oleh karena itu, mereka tak disarankan untuk menjalani terapi kecantikan untuk kaki ini.
“Kami mengeluarkan petunjuk ini karena jumlah spa semacam ini meningkat. Bila prosedur higienitas yang benar diikuti, risiko infeksi ini sangat rendah. Meskipun demikian, masih ada risiko transmisi dari sejumlah infeksi, termasuk virus HIV dan hepatitis,” tutur juru bicara HPA.
(Sumber)
Health Protection Agency (HPA) menyatakan, spa untuk kaki ini ternyata dapat menyebarkan penyakit seperti HIV dan Hepatitis C. Menurut lembaga independen di Inggris ini, risiko infeksi bagi pengguna perawatan ini tergolong rendah, tetapi sebaiknya tidak diabaikan.
Perawatan fish spa dilakukan untuk membuang sel-sel kulit mati pada bagian kaki. Untuk melakukannya, kita akan diminta mencelupkan kedua kaki ke dalam air di mana terdapat ratusan ikan kecil bernama Garra Rufa yang akan menggigiti kulit mati dari kaki. Seusai melakukan terapi ini selama sekitar 20 menit, kaki kita diyakini akan menjadi halus karena bagian-bagian yang kasar sudah dimakan oleh ikan.
Agensi yang bertugas melindungi masyarakat dari ancaman penularan penyakit tersebut mendapati, bahwa tangki air berisi ratusan atau ribuan ikan tersebut mengandung mikroorganisme. Masalah bisa timbul akibat bakteri yang dipindahkan oleh ikan-ikan dari air di dalam tangki tersebut, atau dari satu pengguna ke pengguna lain jika airnya tidak diganti.
Nah, jika ada pengguna yang terinfeksi dengan virus yang berasal dari darah, seperti HIV atau hepatitis, dan mengalami perdarahan di dalam air, muncul risiko penyakitnya berpindah kepada orang lain. Orang yang mengidap penyakit diabetes, psoriasis, atau sistem kekebalan yang lemah, menurut HPA, termasuk yang paling terancam untuk tertular. Oleh karena itu, mereka tak disarankan untuk menjalani terapi kecantikan untuk kaki ini.
“Kami mengeluarkan petunjuk ini karena jumlah spa semacam ini meningkat. Bila prosedur higienitas yang benar diikuti, risiko infeksi ini sangat rendah. Meskipun demikian, masih ada risiko transmisi dari sejumlah infeksi, termasuk virus HIV dan hepatitis,” tutur juru bicara HPA.
(Sumber)