
Illustrasi
Jerman – Chip  yang disematkan di kulit untuk melacak keberadaan seseorang dengan  sistem GPS (Global Positioning System) mungkin sudah biasa. Namun jadi  tak biasa jika chip tersebut juga dapat menghabisi manusia dari jarak  jauh.
Ya, media  Jerman dihebohkan dengan laporan bahwa seorang penemu yang berkebangsaan  Arab Saudi mendaftarkan aplikasi chip ‘pembunuh’ tersebut. Namun kantor  hak paten Jerman menolak memberi paten pada temuan ini.
Dikutip  detikINET dari FoxNews, Senin (18/5/2009), model basis perangkat ini  adalah sebuah chip GPS mungil yang disematkan di bawah kulit seseorang.  Chip ini memungkinkan otoritas melacak keberadaan orang tersebut dengan  bantuan satelit.
Nah,  model lain dari chip ini bisa mematikan karena mengandung dosis sianida  untuk membunuh pemakainya dari jarak jauh jika orang bersangkutan  dianggap sebagai ancaman masyarakat. Sang penemu menyatakan kalau chip  tersebut bakal dipakai untuk mengeliminir ancaman dari kaum teroris,  kriminal ataupun imigran ilegal.
Akan  tetapi Kantor Paten dan Hak Cipta Jerman tidak bersedia memberikan  paten terhadap chip tersebut. Sebab perangkat ini dinilai melanggar  hukum paten Jerman yang melarang adanya penemuan semacam itu.( fyk / rou  ) detikinet