Posted by Arifian Nurcahyono on 4:04 PM
  Terus terang, sewaktu melihat video presentasi tentang teknologi  terbaru ini saya sampai bengong, ibarat seorang manusia purba di jaman  batu yang melihat komputer pertama kali. Bagaimana tidak? Sebagai  seorang praktisi hardware dan software otodidak (kalau saya boleh  menyebut diri saya begitu) saya selalu mengikuti perkembangan teknologi  informasi dan komputasi. Namun, teknologi yang satu ini benar-benar  membuat saya kagum!
Teknologi terbaru ini dinamai 6’th Sense Technology atau Teknologi Indera Keenam.  Penemunya seorang jenius asal India yang juga seorang insinyur terkenal  jebolan MIT (Massachusetts Institute of Technology) bernama Pranav Mistry.  Pranav dengan jenius telah menciptakan alat yang memadukan gerak tubuh  (gesture) dengan dunia komputasi digital. Dengan teknologi ini kita bisa  melakukan apa pun tanpa harus mengunakan alat yang berbeda dan tanpa  harus berada di depan komputer. 
Ide awal penemuan teknologi ini adalah:  bagaimana kita tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan gampang  tanpa harus membawa banyak peralatan digital seperti kamera, ponsel,  ataupun laptop, sekaligus dapat terhubung secara online terus menerus  untuk menerima dan mencari informasi. 
  Seperti yang didemokan oleh Pranav, dengan teknologi tersebut dia mampu  menelfon hanya dengan telapak tangan tanpa ponsel, memotret hanya  dengan ujung jari tanpa kamera, melihat resensi buku, melihat delay  pesawat pada ticket, membuka akses internet atau Google pada selembar  kertas, membaca koran dengan animasi online, dan bahkan … transfer data  atau teks hanya dengan menjumput dan memasukkannya ke monitor komputer!
   | 
 1. Kamera: Webcam menangkap obyek di depan dan melakukan tracking terhadap gerakan tangan user. Data dikirimkan ke smart phone.2.  Tanda jari berwarna: Pada jari terdapat tanda berwarna merah, kuning,  hijau, dan biru yang membantu kamera menangkap gerakan tangan. (Pada  perkembangan teknologi ini Pranav Mistry telah menciptakan algoritma  pengenalan gerak tubuh sehingga kelak tidak lagi diperlukan tanda  berwarna pada jari tersebut)3.  Proyektor: Sebuah proyektor yang menggunakan LED (light emiting diode)  menampilkan data yang dikirim dari smart phone ke sembarang permukaan di  posisi depan user. Bisa tembok, kertas, tangan, atau orang. Saat ini  Pranav sedang merancang membuat proyektor laser agar ketajamannya lebih  tinggi.  
4.  Smart Phone: Sebuah smart phone yang terkoneksi ke Web akan memproses  data video dengan menggunakan algoritma pencitraan untuk  mengidentifikasi obyek. Sebuah software khusus lain melakukan searching  di Web untuk ‘menterjemahkan’ gerakan tangan. | 
Trus, bagaimana cara kerjanya? Patty Maes, sang dosen Pranav menjelaskan bahwa cara kerja perangkat tersebut berdasar image and character recognition  (pengenalan gambar dan karakter). Alat utama yang digantungkan di dada  terdiri dari webcam, proyektor mini, cermin, dan smart phone. Sedangkan  pada ujung jari telunjuk dan jempol kedua tangan dipasang colored cap  (tanda berwarna), yang terdiri dari empat warna berbeda, merah, hijau,  kuning dan biru.
Kamera berfungsi mengenali gambar, wajah,  atau teks, sekaligus mengenali gerakan perintah kedua ujung jari  telunjuk dan jempol. Proyektor digunakan untuk menampilkan interface  (sebagai pengganti monitor) sekaligus menampilkan data-data tertentu  yang akan diproyeksikan ke sembarang media mulai dinding, kertas, hingga  telapak tangan. Sedangkan smart phone digunakan untuk komunikasi suara  dan akses data dengan Web (lihat gambar di atas).
  Menurut Patty perangkat teknologi ini masih berupa prototype, dan biaya  pembuatannya tidak lebih dari $ 350. Jika rencana produksi secara masal  terwujud hampir pasti harganya jauh lebih murah dengan disain yang  lebih simpel dan futuristik. 
Mengapa dinamai 6’th Sense Technology?  Masih menurut Patty karena perangkat ini dikendalikan berdasarkan  gerakan tubuh kita seakan-akan melengkapi lima indera yang lain. Itulah  alasannya.
Silahkan simak video berikut. Saya yakin Andapun kagum.
sumber